Apakah Wanita Endometriosis Tidak Bisa Bekerja Lagi?

Beberapa waktu lalu saya menemukan tulisan menarik terkait penelitian kemampuan bekerja pada wanita penderita endometriosis. Tulisan ini saya temukan ketika sedang berselancar di google mencari tulisan yang dimaksud oleh dr. Tono pada videonya terkait endometriosis. Tulisan yang dimaksud bisa kamu baca juga di sini.

Di situ ada tulisan yang menyatakan bahwa wanita penderita endometriosis 49.3% mengalami penurunan kemampuan bekerja. berdasarkan penelitian Fagervoldn et al., 2009. Penelitian ini dilakukan selama 15 tahun pada 78 orang wanita yang didiagnosa endometriosis

“Kenapa sih bisa sampai begitu?”

Karena berdasarkan pengalaman saya sendiri, ketika sakit itu datang menjalar di area perut memang bisa sampai mengganggu aktivitas bahkan untuk aktivitas yang ringan sekalipun. Dengan frekuensi sakitnya yang hilang timbul, terkadang nyeri yang dirasakan bisa sangat hebat. Saya sendiri setelah operasi pun sampai tidak masuk kantor sebulan lebih.

Alhamdulillah atasan saya pada saat itu mengizinkan walaupun surat sakit yang diberikan oleh dokter hanya 2 pekan untuk istirahat terhitung setelah pulang dari RS. Area perut rasanya belum bersahabat kalau saya ajak banyak beraktivitas saat itu. Dan terkadang saya masih terbayang rasa sakit yang saya rasakan pada bulan Oktober dan November 2022 lalu sebelum operasi. Sakit sekali dan sebelumnya saya belum pernah merasakan sakit perut sampai sebegitunya.

Baca juga : Pengalaman Menghadapi Kista Endometriosis

“Lalu gimana kamu beraktivitas selama ini Ri dengan endometriosis?”

Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Tiap kali saya mengingat betapa baiknya Allah kepada saya memberi saya kekuatan untuk bisa menjalani kuliah serta bekerja dengan baik selama sebelum saya tahu bahwa saya menderita endometriosis. Saya baru tahu bahwa saya menderita endometriosis pada akhir November tahun lalu, cerita lengkapnya bisa kamu baca dulu di sini.

Jadi sebetulnya saya merasa bisa beraktivitas seperti biasanya saja sebelum saya sakit (saya bisa bilang begini, karena saya sendiri tidak tahu tepatnya sejak kapan saya mulai sakit). Setiap saat datang bulan pun saya merasa aktivitas saya tetap berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Tapi kalau diingat-ingat lagi sejak awal saya mengalami haid sampai SMA/kuliah saya merasa haid saya memang tidak nyeri dan siklusnya pun normal. Sepertinya mulai muncul keluhan berupa rasa nyeri ketika haid saat saya masih kuliah di POLBAN. Namun itupun tidak sampai sakit sekali dan juga tidak mengganggu aktivitas saya.

Selain itu, setelah saya lulus dari POLBAN, saya melanjutkan kuliah ke jenjang S1 (ekstensi) sambil bekerja. Hampir tidak pernah ada libur saat itu, karena sabtu minggu saya harus kuliah dari pagi sampai siang/sore. Tubuh saya lelah sekali, tapi alhamdulillah pada saat itu saya tidak merasa ada keluhan yang sampai mengganggu. Alhamdulillah kuliah dan kerja saya berjalan dengan baik saat itu.

Btw… Minta doanya ya, meski sekarang kondisinya sudah berbeda, doakan saya supaya tetap bisa melakukan aktivitas 🙂

“Kalau yang nggak nyeri aja bisa endometriosis, apalagi yang nyeri ya?!?”

Jangan takut dulu dong! Nggak baik kalau kamu stress kepikiran itu terus malah jadi sakit. Di salah satu video youtube milik dr. Tono, beliau pernah menyampaikan memang untuk endometriosis sendiri ada yang penderitanya mengalami nyeri dan juga tidak merasakan nyeri sama sekali.

Baca juga : 6 Ciri-Ciri Kista Endometriosis Berdasarkan Pengalaman

Saya punya seorang saudara perempuan, dia kalau lagi datang bulan (waktu masih gadis, belum menikah) justru kesakitan. Alhamdulillah saudara saya diberi kesehatan. Bisa hamil dan haidnya udah nggak pernah nyeri lagi sekarang.

Jadi, kamu jangan ketakutan dulu, oke? Ciri-ciri endometriosis sendiri pernah saya tulis di sini. Kamu bisa baca ya sebagai bahan pembelajaran aja, bukan sebagai bahan diagnosa. Kalau ada keluhan-keluhan berat yang kamu pikir perlu kamu tanyakan ke dokter, jangan ragu ya. Karena mengatasi sejak dini itu jauh lebih baik.

“Kalau bukan diri sendiri yang ngejaga, terus siapa?” – Mama

Entah udah berapa kali mama ngomong itu semenjak tahu saya sakit. Memang betul banget, yang bisa jaga diri kita sendiri ya kita. Kalau sampai sakit, kita nggak punya cadangan badan yang lainnya kan?

Sekarang, coba dibayangin aja deh.. Kalau badan kita sakit, terus kita nggak bisa bekerja, terus siapa yang rugi? Yang jelas dan pasti yaa kitalah pihak yang akan dirugikan paling pertama, baik dari segi urusan fisik sampai materi. Bahkan kerugian mungkin juga dirasakan efek dominonya ke pihak lain. Tapiii, tetap diri sendirilah prioritas utamanya saat sakit.

Saya pribadi semakin banyak berpikir setelah tahu bahwa saya menderita endometriosis, bahwa memprioritaskan diri sendiri itu bukan berarti kita egois lho. Bahkan sahabat saya ketika saya overthinking pasca operasi menyentil saya. Dia bilang kepada saya untuk lebih mengutamakan diri sendiri, supaya nggak stress juga. Stress itu bisa dirasakan di bagian tubuh mana aja sebetulnya, nggak hanya pikiran aja. Tapi, ketika pikiran stress itu bisa jadi salah satu penyebab penyakit. 

Saya ingat dr. Zaidul Akbar juga pernah bilang bahwa wanita itu kan makhluk perasa, jadi ketika stress dan ada tekanan batin yang bisa mempengaruhi hormon itu bisa jadi penyebab penyakit. Ini bisa jadi ujung-ujungnya berkaitan dengan organ kewanitaan. 

“Udahlah sekarangmah apa-apa nggak perlu dibawa stress lagi. Kalau sanggup bilang iya, tapi kalau tahu tubuhmu aja sebetulnya nggak sanggup bilang aja nggak.”

Beranilah untuk bilang tidak, ini lagi-lagi omongan mama hahaha. Semenjak sakit saya banyak sekali dapet masukan bukan hanya terkait menjaga kesehatan badan, tapi juga mental. Karena memang penyakit itu erat juga dengan pikiran. Saya berharap dengan diberinya cobaan ini, mungkin Allah sedangkan mempersiapkan banyak hal baik untuk esok, aamiin Yaa Rabbalalamin.

Oke, mungkin blog saya kali ini agak random, tapi kamu dapet insight dan hikmahnya kan? Kalau ada yang mau kamu sampaikan terkait apapun (misal cerita pengalaman sendiri, diskusi, kritik terhadap konten dan cara penulisan) silahkan tulis di kolom komentar ya!

2 tanggapan untuk “Apakah Wanita Endometriosis Tidak Bisa Bekerja Lagi?

  1. Assalamu’alaikum kak terimakasih sudah berbagi cerita. Boleh sharing nggak kak? Apakah kakak sudah menikah? Dan bagaimana dgn kondisi kakak saat ini. Aku juga endositer yg pernah laparatomi ??

    1. Waalaikumsalam kakk, saya belum menikah kak.. Setelah operasi, sekang saya lanjut ke terapi hormon kak untuk mencegah kistanya kembali. Semoga kita diberi kemudahan selalu ya kak dalam menghadapi endometriosis ini, semangatt kak! ?

Tinggalkan Balasan